Sabtu, 19 Desember 2015

Sejarah Batik Banten

Sisa dari pusat kerajaan pemerintah Islam Kesultanan Banten telah mewarisi berbagai benda-benda kuno yang mempunyai ragam khas dan unik. Lewat warisan itu, masyarakat dapat mengukir karya-karya unggulan sebagai bekal cipta anak cucu di tanah Banten.
Berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas Banten telah ditransformasikan dan didesain ke dalam media kain katun dan sutra yang disebut batik Banten. Batik Banten ini motifnya memiliki cerita, memuat keagungan makna, dan mengalahkan kelembutan sutra. Batik ini kaya akan filosofi yang mengandung arti dalam setiap motif yang diambil dari toponim. Inilah tatanan aset yang menjadi ciri khas batik Banten tersebut. Batik banten itu telah masuk di kancah internasional, bukan karena bentuk dan tatanananya saja, melainkan juga karena ciri khas yang dimiliki.
Dilihat dari keteraturan ukuran dan pola berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber, dapat disimpulkan bahwa pada bulan juni 2002 para arkiolog telah mengadakan pengkajian ragam hias selama 6 bulan dan berhasil menemukan 75 motif ragam hias khas banten yang kemudian di kukuhkan oleh pemerintah provinsi melalui surat keputusan gubernur banten nomor 420/SK-RH/III/3003 tgl 12 maret 2003. Ragam hias tersebut bersumber dari artefak Terwengkal pada abad 17 yang merupakan khasanah potensi sumber argeologi banten warisan intelektual banten.
Sejak dipatenkan tahun 2003, batik Banten telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh dunia. Batik Banten dipatenkan setelah ada kajian di Malaysia dan Singapore yang diikuti 62 negara di dunia. Batik Banten mendapatkan predikat terbaik se-dunia. Setelah ada himbauan pada 5 juni hari batik sedunia, Banten menjadi batik pertama yang punya hak paten di UNESCO. Bahkan kini Batik Banten telah berkembang ke berbagai mancanegara.

Batik Banten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memilki khas tersendiri ketimbang batik lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak). Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi cermin orang Banten. Semua batiknya mengandung muatan filosofi.
Batik Banten memilki ciri yang khas dan unik karena di samping setiap motifnya bercerita sejarah, juga berasal dari benda-benda peninggalan seperti gerabah dan nama-nama penembahan kerajaan Banten seperti Aryamandalika, Sakingking, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Motif Batik Banten
Bapak Ir. Uke Kurniawan merupakan narasumber kami yang sekaligus mendesain batik Banten dan mengembangkan batik Banten hingga saat ini. Beliau telah menggeluti bidang seni desain batik dari 75 ragam hias khas banten dan telah mengaplikasikannya kedalam 54 desain batik yang sekaligus mendapat legitimasi dari lembaga hak intelektual tertinggi di Indonesia pada 25 mei 2004 atas desain dan karya ciptanya melalui Peraturan Menteri Kehakiman RI nomor M-01-HC.03.01/1987 sesuai undang undang hak cipta pasal 9.
ke-75 ragam hias khas Banten itu dikelompokkan menjadi ragam hias keramik, guci, gerabah, postur tubuh manusia, keadaan di laut, dan kehidupan manusia.
Hasil rekonstruksi ke-75 motif hias yang berasal dari temuan gerabah dan keramik dari situs Keraton Surosowan tersebut dipadukan satu sama lainnya dan diambil kesimpulannya menjadi 12 macam motif batik Banten. Ke-12 motif tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Motif Sabakingking

Motif dasar berupa segi empat dengan tumpulan dan sisi-sisinya yang berbulu, diberi variasi 3 warna, motif dasar berwarna coklat, variasi warna motif pada daun bersegi empat berwarna biru dengan dasar kain berwarna krem dan booh (motif batik yang berjajar dan berukuran lebih kecil dari motif utama di sisi-sisi bawah, atas, samping kiri dan kanan kain batik (lihat keterangan gambar di lampiran) tumpal bergerigi warna coklat tua. Nama Sabakingkingdiambil dari nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanudin, raja pertama kerajaan Banten (1552-1570).

2. Motif Mandalikan

Motif dasar berupa belah ketupat dengan bentuk bunga berada di tengah-tengah dalam sebuah bintang. Variasimotif bintang dalam kontak rantai dan booh motif dasarnya bebentuk segi tiga bergerigi berlapis tiga. Variasi warnamenggunakan tiga warna yaitu dasarnya barwarna krem, pada motif bintangnya berwarna abu-abu, pada rantai dan booh berwarna coklat tua. Nama Mandalikan diambil dari nama gelar bagi pangeran Banten, yaitu Pangeran Mandalika.

3. Motif Srimanganti

Motif dasar berbentuk tumpal bergerigi ganda dan ceplok lingkaran serta setengah bulatan dalam lingkaran.Variasi motif berupa pigura berbentuk segi empat, pada sudut-sudutnya yang berbentuk setengah lingkaran terdapat cecep dan booh dengan motif dasar segitiga daun. Memiliki variasi warna coklat yang dominan.
Nama Srimanganti diambil dari nama ruang di keraton (Sri = Raja, Manganti = menanti) jadi yang dimaksud yaitu pintu gerbang yangberatap yang menghubungkan keraton.

4. Motif Pasepen

Motif dasar persegi empat berbentuk bunga dan lingkaran polos berjajar empat buah. Motif dasar booh berupatumpal. Variasi warna pada motif dasar berwarna kuning muda, pada dasar kain berwarna abu-abu, dan booh berwarna biru. Nama Pasepen diambil dari nama sebuah ruang di keraton tempat Sultan bersemedi.

5. Motif Pejantren

Motif dasar berupa bunga cengkeh dalam lingkaran denagn variasi motif bunga-bunga setengah lingkaran darimotif dasar. Variasi warnanya yaitu warna dasar kain biru, merah dan pada booh berwarna merah tua. NamaPejantren diambil dari nama pemukiman masyarkat Banten yang berprofesi sebagai penenun.

6. Motif Pasulaman

Motif dasar berupa belah ketupat lingkaran yang berada dalam lingkaran segi empat. Variasi motif berbentuklingkaran segi empat, variasi garis berombak dan ilumunisasi bersulur-sulur daun pada pigura segi empat dan motif dasar booh berupa ranting. Motif dasar berwarna merah, pada pigura berwarna abu-abu dan pada booh berwarnahijau. Nama Pasulaman diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai penyulam.

7. Motif Kapurban

Motif dasar berbentuk ketupat dengan hiasan berupa bunga, variasi motif berupa pigura berbentuk spiral dan booh segitiga berbentuk bunga. Warna pada pinggir motif dasar pigura hitam dan jingga, pada booh berwarna hitam.Nama Kapurban diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Purba.

8. Motif Kawangsan

Motif dasar berupa bunga bergerigi, variasi motif berbentuk daun dan buah dengan motif dasar berupa belahketupat dan lingkaran polos. Warna yang digunakan pada motif ini antara lain warna biru pada motif dasar, warnacoklat pada motif daun dan coklat muda pada booh. Nama Kawangsan diambil dari nama gelar pangeran Banten,yaitu Pangeran Wangsa.

9. Motif Pamaranggen

Motif dasar belah ketupat dengan bunga yang berada di tengah-tengahnya, memiliki variasi motif semacam sayapkupu-kupu. Variasi garis-garis spiral dan booh dari motif dasar berbentuk spiral. Berwarna merah pada dasarmotifnya, coklat muda pada motif sayap kupu-kupunya, dan hitam pada boohnya. Nama Pamaranggen diambil darinama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai pembuat keris.
10. Motif Surosowan

Motif dasar tumpul bergerigi dengan hiasan bunga. Variasi motif berupa daun dan motif dasa pada booh berbentuk belah ketupat dan lingkaran polos. Pada motif dasar berwarna kuning, variasi motif pada dasar kainberwarna biru dan pada booh berwarna kuning. Nama Surosowan diambil dari nama keraton kesultanan Banten,Keraton Surosowan yang berasal dari kata Suro (Pa) Sowan yang berarti tempat untuk menghadap.

11. Motif Pancaniti

Motif dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran polos yang berada di tengah-tengah bunga matahari.Variasi motif bunga matahari dalam lingkaran berbentuk segi delapan, berornamen daun dan sulur-sulur daun,sedangkan motif dasar booh berbentuk ranting. Variasi warna pada motif dasar berwarna biru, pada variasi motif bunga matahari berwarna abu-abu dan biru, ornamen daun berwarna merah dan pada sulur-sulur daun berwarna biru.Nama Pancaniti diambil dari nama tata ruang keraton dalam lingkungan istana tempat raja menyaksikan pelatihanpara prajurit.
12. Motif Datu Laya

Motif dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam pigura sulur-sulur daun. Pada booh motif dasarnya berupa topeng manusia yang sudah disetelir. Warna biru digunakan pada motif dasarnya, pada pigura sulur-sulur daun berwarna abu-abu, dasar kain berwarna kuning dan pada booh berwarna biru. Nama Datu Laya diambildari nama tempat tinggal pangeran yang berasal dari kata Datu = pangeran dan Laya = residen.
Perbedaan dan Ciri Khas Batik Banten dengan Batik jenis lainnya
Jika selama ini batik hanya dikenal berasal dari Solo, Yogyakarta, atau Cirebon, kini terdapat pula di Banten. Banten memiliki keindahan motif dan corak batik yang selama ini belum dikenal masyarakat luas.

Ada 3 perbedaan batik banten dan batik di Indonesia diantaranya adalah:
1. Motif batik
Pola dasar ragam hias motif batik banten berasal dari benda sejarah purbakala yang disebut Artefak Terwengkal yang merupakan hasil ekskavasi arkeolog tahun 1976 di banten
2. Warna batik
Berdasarkan deskripsi 7 profesor, warna batik banten cenderung abu abu soft yang menunjukan karakter wong banten. Ciri-ciri dari warna abu abu soft mempunyai arti cita-citanya, idenya, dan tempramennya orang banten cenderung tinggi namun selalu sederhana serta kalem atau cantik warna batiknya berdasarkan kenyataan alam yang menunjang untuk daerah Banten dikarenakan airnya, sehingga menjadi ciri khas batik Banten, menjadi ikon dengan selogan bukan orang Banten kalau tidak minum air Banten.
3. Filosofi batik
Dari warna abu-abu soft itu sendiri adalah nama motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten, nama motif berasal dari Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan atau Sultan dan nama tata ruang di kesultanan Banten
Masing masing motif batik tersebut juga diberikan nama nama khusus yang diambil dari nama tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa Kesultanan Banten.
Jika batik-batik lain bisa sekitar 5 pola diciptakan dalam 1 tahun. Tapi tidak bagi batik banten, batik Banten bisa sampai ratusan pola tapi pola harus sesuai dengan 3 hal yaitu: logika, filosofi dan layout.
Pemanfaatan dan Pelestarian Batik Banten masa kini
Sebagai upaya melestarian potensi kekayaan intelektual masyarakat Banten, maka diwujudkanlah berbagai wahana, baik pada seni hias ornamental bangunan maupun pada seni hias kain, yaitu batik. Bahkan, tak hanya batik saja, tenun Baduy pun turut dibudi dayakan.

Motif serta corak batik Indonesia dari berbagai daerah kian beragam seiring dengan perkembangan waktu, begitupun dengan batik banten. Pemanfaatan batik banten tidak hanya terdapat pada pakaian, namun juga pada berbagai macam barang kerajinan tangan seperti gantungan kunci serta gerabah yang didesain dengan motif batik banten, bahkan benda lainnya seperti tas, topi, dan lain sebagainya. Pemanfaatan batik yang kian beragam dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat dalam membeli serta mengenal lebih jauh tentang batik banten.

Pemanfaatan batik banten pun dapat terlihat dari beberapa rumah mode maupun industr tekstil yang bergerak di bidang batik banten. Desain baju modis namun bermotifkan batik banten yang menjadi pilihan kawula muda. Batik banten pun perlahan mulai merambah ke aksesoris elektronik seperti tas/sarung laptop. Namun kurangnya kepopuleran batik banten menjadi masalah tersendiri, karena sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahwa batik yang ia kenakan maupun miliki adalah batik banten.

Pada masa kini belum banyak orang mengenal batik banten. Namun, ada beberapa tokoh masyarakat Banten yang peduli akan kelangsungan kelestarian batik banten, salah satunya adalah Uke Kurniawan yang memiliki rumah industri batik di jalan Bhayangkara, Cipocok Jaya, Serang, Banten. Sudah bertahun-tahun Uke bergelut dan memperkaya motif serta desain batik banten. Motif yang dibuat adalah kajian dari zaman kesultanan Banten. Untuk melestarikan batik banten, Uke sering memberikan pengetahuan tentang cara membatik yang benar kepada para pelajar di Banten. Dia juga berusaha memperkenalkan batik banten diantaranya, dengan menggandeng sejumlah hotel untuk memperkenalkan batik kepada turis asing. Berkat usahanya tak sedikit batik buatannya yang diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Asia.

Pelestarian batik banten yang dilakukan oleh berbagai tokoh masyarakat menjadikan inspirasi semua pihak untuk turut andil. Partisipasi dalam pelestarian ini merupakan kewajiban mutlak kita semua. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk turut andil dalam pelestarian batik banten diantaranya:
1) Mempelajari sejarah batik banten.
2) Membeli produk batik banten.
3) Menggunakan berbagai produk atau barang yang bermotifkan batik banten dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mengenalkan anak sedini mungkin tentang batik banten.
5) Turut mempromosikan batik banten dengan menjadikannya trending topik di akun jejaring sosial.

Usaha pelestarian batik banten pun dapat dilakukan instansi pemerintah daerah banten dengan mewajibkan seluruh staffnya memakai pakaian bermotif batik banten setiap hari tertentu. Pada akhirnya usaha pelestarian batik banten merupakan tugas wajib semua pihak agar pada masa mendatang batik banten bukan hanya bagian dari sejarah warisan budaya, namun menjadi warisan budaya yang mengakar serta berkembang sepanjang zaman.







DAFTAR PUSTAKA
Batik Banten: Kain yang Bisa Bercerita.
 http://www.scribd.com/doc/30166591/Batik-Banten
12 Jenis Batik Banten.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13544304.
Seni Rupa Murni & Terapan dari 33 Propinsi di
 http://www.adjiebrotot.com/2011/07/seni-rupa-murni-terapan-dari-33.html
























LAMPIRAN












Tidak ada komentar:

Posting Komentar